Monday 9 September 2019

Rizqi Seorang Guru

Saya bahagia menjadi bagian dari keluarga besar SDIT Wahdatul Ummah. Disini saya mendapat banyak rejeki, diantaranya teman yang sholihah, siswa yang juga pandai dalam menghafal Al Qur'an, ilmu yang bermanfaat, dan yang paling kusuka, disini bacaan Al Qur'anku di benarkan. Alhamdulillah, karena rejeki tidak melulu seputar uang kan?

Di SDIT WU ada sebuah peraturan, dimana ketika jelang duha serta sholat dzuhur ada yang namanya silent operation. Apa itu silent operation?
Silent operation adalah operasi diam-diam. Dalam hal ini, seluruh siswa diharapkan tidak berbicara sama sekali, dimulai dari keluar kelas sampai selesai sholat. Jika ada yang melanggarnya, maka siswa tersebut diminta untuk kembali ke kelasnya, mengulang dari keluar kelas, wudhu lagi dan sholatnya diulangi. Tidak terbayangkan kalau kelasnya ada di lantai tiga?
Pasti melelahkan.

Selain itu ada lagi peraturan selanjutnya, semua siswa dan keluarga besar SDIT WU harus meletakkan sandal dalam keadaan terbalik (siap untuk dipakai saat keluar masjid). Peraturan yang sangat bagus diterapkan. Namun, menurut pribadi saya sebaiknya di teras masjid disediakan rak sendal/ sepatu agar terlihat lebih rapih lagi. Karena, bukan hal yang mudah lewat teras masjid tanpa menginjak sendal/ sepatu yang sudah tertata. Apalagi ada kisaran 480 pasang sepatu/sedal yang tergeletak diteras masjid, belum ditambah sendal warga yang juga sholat dzuhur di masjid tersebut. Sudah tentu sulit sekali mengkondisikannnya. Namun, lagi-lagi mencoba mendisiplinkan aiswa tidak harus menunggu rak sepatu kan?

Peraturan lainnya, seluruh warga SDIT WU memasuki masjid dengan menggunakan kaki kanan, dan keluar dengan kaki kiri. Diawal peraturan ini dibuat, ada beberapa guru yang bertugas nge-cek di depan pintu masjid. Selain nge-cek kaki yabg diginakan untuk keluar masuk masjid, guru juga nge-cek doa keluar dan masuk masjid. Maa shaa Allah, tentu mengurangi jatah istirahat guru. Tapi tetap saja, banyak guru yang enjoy dengan hal tersebut karena memang guru-guru di SDIT WU begitu peduli dengan anak-anak meski hal yang paling sepele sekalipun.

Maka, betapa bahagianya saya ketika berada ditengah-tengah para pemburu pahala. Harapan saya pun tidak muluk-muluk, tidak begitu mengharapkan gaji yang melimpah. Harapan utama mwngajar di SD tersebut adalah, ada anak-anak yang menyebut namaku dalam doanya. Ada juga yang kelak bisa membantuku memasuki jannah Nya.

Terimakasih bagi yang sudah membaca. Harap tinggalkan komentar untuk perbaikan tulisan saya.

No comments:

Post a Comment

RASUL PENYANYANG (By Afif)

Sumber : Muhammad Teladanku   (Tugas menceritakan kembali isi bacaan teks non fiksi) T eman-teman Rasulullah S.A.W sangat tidak menyukai ...