Sunday 29 September 2019

Sendalku sayang, Sendalku Malang

Didunia pendidikan zaman sekarang, sepatu hanya digunakan saat berangkat dan pulang sekolah. Baik itu siswanya maupun gurunya sendiri. Karena sedikit banyak sekolah-sekolah sekarang berlantaikan keramik sehingga sepatu hanya sebagai simbol semata.

Seperti di sebuah sekolah swasta yang ada di kotaku. Disekolah tersebut baik guru maupun siswanya sebagian besar membawa sandal sebagai alas kaki saat jam istirahat, jam sholat dzuhur, jam sholat duha maupun jam lainnya.

Sayangnya, seringkali beberapa sendal sering berpindah tempat dengan sendirinya, hilang sebelah bahkan ada yang lenyap tak ada jejaknya. Sebelumnya solusi kami yaitu dengan memberi nama pada sendal milik kami dengan menggunakan sepidol permanen. Namun sayang, kejadian sendal hilangpun masih terulang. Dahsyatnya lagi, sendal warga yang ikut sholat dzuhur berjamaahpun pernah hilang.

Amazing bukan??

Bukan suudzon tapi, kejadian ini ada 2 sebab. Jika bukan siswa yang memakai sendal tanpa izin, berarti gurunya yang ngawur memakai sendal oranglain.

Oleh karena itu, solusi dari kami yaitu dengan mengingat bahwa kebaikan sekecil apapun harus dimulai dari kecil, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari sekarang. Nah, kini tak henti-hentinya kami saling mengingatkan bahwa, memakai barang milik oranglain tanpa izin sama dengan mencuri. Maka, biasakan izin sebelum memakai barang milik oranglain termasuk sendal. Jika tidak mampu untuk meminta izin, maka milikilah sendiri barang pribadi tersebut!

2 comments:

  1. Oohh sandalkuuu

    Mulai kebaikan dari yg terkecil. Mantap

    ReplyDelete
  2. Jadi ingat pepatah "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

    ReplyDelete

RASUL PENYANYANG (By Afif)

Sumber : Muhammad Teladanku   (Tugas menceritakan kembali isi bacaan teks non fiksi) T eman-teman Rasulullah S.A.W sangat tidak menyukai ...