Pekan kedua di komunitas ODOP, bad mood mulai menyerbu. Dari kerjaan sekolah yang menumpuk, badan yang kurang fit, anak yang pengen dimanja, kerjaan rumah yang menggunung membuat tubuh ini rasanya ingin istirahat sejenak.
Mungkin Anda tidak seperti aku yang hanya bisa menulis jika mood sedang bagus-bagusnya. Mungkin Anda penulis spesial yang bisa produktif meskipun diserang berbagai hambatan, termasuk mood menulis yang buruk.
Aku yang baru pemula belajar menulis, rasanya memiliki beban yang berat sekali ketika mood jelek hadir ditengah-tengah kelelahan. Saat suasana hati sedang membaik, aku mampu menghasilkan minimal 2 tulisan dalam sehari, namun jika suasana hati sedang buruk, rasanya untuk mulai menulis saja sudah tak sanggup.
Padahal, ketika aku cek isi blog ku dan ternyata ada pembaca yang mampir menyempatkan waktunya untuk membaca tulisanku. Rasanya ada kebahagiaan tersendiri. Apalagi para pembaca sampai meninggalkan jejak komentar untuk tulisanku, rasanya seperti ada ghirah tersendiri. Meskipun aku rasa, tulisan yang kubuat hambar, baik saat mood bagus maupun mood jelek. Namun menghayal memiliki banyak pembaca dan penggemar tetap boleh kan? Meskipun kenyataan pahit, alias minimum pembaca.
Tapi, meskipun tulisanku tidak begitu bagus atau bisa dibilang membosankan, aku ingin terus belajar, belajar, dan belajar, berusaha, berusaha, dan terus berusaha.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
RASUL PENYANYANG (By Afif)
Sumber : Muhammad Teladanku (Tugas menceritakan kembali isi bacaan teks non fiksi) T eman-teman Rasulullah S.A.W sangat tidak menyukai ...
-
Assalamualaikum wr wb smart ladies. Hari ini ngodop hari ke empat. Dimana aku mulai agak buntu dengan ide. Setelah seharian berfikir, akhirn...
-
Beberapa tahun terakhir pemerintah mengadakan program PKH. PKH atau Program Keluarga Harapan adalah program perlindungan sosial melalui p...
Semangat mbak. Wajar kok mood naik turun, namanya manusia. Saya juga sering gitu. Kita sama-sama pemula di dunia tulis menulis. Yang penting semangat.
ReplyDeleteSemangat kk... aku juga sama, nulisnya masih moody banget
ReplyDeleteIya mb.. penulis itu kayaknya emang lbh sensitif y. Jd y moody gitu. So, semangat kk ^^
ReplyDeleteKita senasib kok mbk, nikmati aja prosesnya
ReplyDeleteSemangat buat aku dan kakak. Kita senasib. hehe
ReplyDeleteSemangat kakak, gak ada yang gak mungkin didunia ini
ReplyDeleteSama kak aku juga gitu nulisnya masih moody, semangat terus ya kakak
ReplyDeletesemangat, bahkan membaca bisa merasakan mood kita saat membaca tulisan
ReplyDeleteAh kita sama kak huhuhu
ReplyDeletesemoga kita bisa menjaga mood menulis agar mampu bertahan hingga akhir
ReplyDelete