Beberapa tahun terakhir pemerintah mengadakan program PKH.
PKH atau Program Keluarga Harapan adalah program perlindungan sosial melalui pemberian uang non tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Mereka yang berhak mendapatkan PKH adalah yang memiliki ibu hamil/nifas/menyusui, dan/atau memiliki anak balita atau anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan SD, dan/atau memiliki anak usia SD dan/atau SMP dan/atau anak usia 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar.
Menarik sekali ketika membahas kata miskin. Seharusnya pemerintah menuliskan kriteria miskin yang harus menerima bantuan PKH ini.
Kenapa?
Akhir-akhir ini, salah satu penerima bantuan PKH curhat ke aku. Kebetulan beliau terbilang mampu jika kita hanya melihat dari bentuk rumahnya. Rumah yang sudah mentereng tegak beralaskan keramik. Namun jika kita melihat kedalam, luar biasa maa syaa Allah. Ternyata rumah yang kini berdiri kokoh, hasil dari iuran anak-anaknya, sawah tak punya, ladang tak punya, hanya sepetak rumah yang ia miliki.
Kemudian, ada beberapa tetangganya yang kini tengah berebut menginginkan bantuan PKH ini jika ada kesempatan. Mereka mengaku perlu menerima bantuan ini, karena menurut mereka, merekalah yang berhak menerima bantuan tersebut.
"Rumahku lo masih jelek, kok aku enggak dapat bantuan". Ucap mereka.
Iya, rumah yang dihuni mereka memang belum bagus jika dilihat dari kacamata orang yang tidak bersyukur. Kenapa kubilang tidak bersyukur? Mereka memiliki segalanya, sawah mereka punya, ladang karet mereka punya, tempat tinggal yang layak juga mereka punya.
Siapa sih yang mau miskin? Pasti tak ada yang mau. Begitu juga Ibu penerima PKH yang tengah curhat masalahnya ke aku.
Andaikan pemerintah menuliskan kriteria calon penerima PKH mungkin tak ada lagi nyinyir disana sini.
Namun, hidup tanpa nyinyiran tetangga rasanya kurang manis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
RASUL PENYANYANG (By Afif)
Sumber : Muhammad Teladanku (Tugas menceritakan kembali isi bacaan teks non fiksi) T eman-teman Rasulullah S.A.W sangat tidak menyukai ...
-
Assalamualaikum wr wb smart ladies. Hari ini ngodop hari ke empat. Dimana aku mulai agak buntu dengan ide. Setelah seharian berfikir, akhirn...
-
Gorong-gorong adalah cerita pendek (cerpen) di ngodop.com yang unik menurutku. Cerpen ditulis oleh penulis yang memiliki nama Naila Zulfa p...
Sebenarnya definisi kemiskinan itu ketika kita tdk mampu utk mensyukuri nikmat yg Allah berikan
ReplyDeleteSmoga kita termasuk golongan orang bersyukur ya kak. Makasih kak sudah mampir
DeleteBener mba,hidup tanpa nyinyiran tetangga kurang manis, apalagi di negara berflower ini, hehehe. Yang saya ingat pas BLT jaman pak Sby, yang ambil uang nya pakai kalung emas. Miris melihatnya. Semangattt menulis, mbak.
ReplyDeleteNah,,, kalau dilihat dari kendaraan yg dipakai, emas yg digunakn serta berhektar2 lahan yang dipunya kan nggenah gitu. #bahasaku morat marit ya hehehe
DeleteZaman ini emang era 'julid' ya, Mbak. Hanya melihat dari sisi 'luar' dan langsung komentar. Belum menggali dan bertanya dari sumbernya. Anyway, tulisannya keren. Salam dari warga London yang 'pendiam' (hehe). Kalau ada waktu mampir ya.
ReplyDeleteLebih oke memang tabayyun dulu ya kak jane. Tapi itulah kenyataan masyarakat kita. Siap mampir kak
DeleteNo responlah untuk yang seperti itu, ngurus diri sendiri aja, jangan dengarkan 😀
ReplyDeleteHihihi,iya nih jd pendengar yg baik buat para curhaters hehehe
Deleteyasss begitulah orang lain, memandang hanya dari satu sudut...
ReplyDeletePadahal ada sudut lain di pojokan sana ya kak
DeleteAneh nya pola pikir mereka ko mau di cap miskin dalam hal-hal macam ini. Astaghfurullah -_-
ReplyDeleteNah itu. Berebut miskin pula. Miris bgt
DeleteSemoga segala program berupa bantuan kedepan lebih diperhatikan pemerintah agar tepat sasaran
ReplyDeleteAamiin ya robb
DeleteKuncinya bersyukur ya mba
ReplyDeleteKeren, semangat trus kakak
ReplyDeleteMantaaap...
ReplyDeleteBersyukur itu yang terbaik...semangat terus
ReplyDeleteIsunya dapet, tulisannya mengalir baik, sayang kurang panjang dan kurang dikulik lagi nih mbak. Isu-isu sosial begini bagus banget loh dijadikantulisan. tetap semangat emnulis yaaaa
ReplyDeleteKosakata nya kurang banyak nih kak. Juga masih perlu banyak baca. Trimakasih kak supportnya
Delete