Sunday 20 October 2019

Bahasa Indonesia, Apa Aku Bisa?

Klunting...
Saat Hp berbunyi pertanda ada pesan WA masuk, segera kubuka. 

'Info Lomba Mengajar'

Ada lomba mengajar tingkat SD yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Lampung. Sepertinya asyik kuikuti.

"Hemmm, mana kriteria lombanya ya?" gumamku.

Andai kutanyakan pada kepala sekolah, sepertinya beliau tidak tahu menahu perihal lomba ini. Akhirnya aku tanyakan pada salah satu panitia yang nomornya tercantum di pesan. 

"Assalamualaikum kak, perkenalkan saya eka adinia, mohon maaf mau bertanya perihal lomba mengajar, ketentuannya sperti apa ya? Atau ada linknya?" tanyaku nerocos.

"Wa'alaikumsalam, nanti saya informasikan ya, Mbak" jawabnya singkat.

Setelah bercakap basa basi sebentar, aku menanti info selanjutnya yang katanya akan segera dikirim. 

Aku, seorang guru di sebuah Sekolah Dasar Swasta mengampu mata pelajaran Matematika. Aku suka belajar matematika dengan anak-anak meski nilai mereka jauh dibawah rata-rata. 

Aku mulai memilah-milah, materi apa yang akan aku ikutsertakan dalam lomba. Setelah beberapa waktu, aku memilih materi bangun ruang. 

Klunting,,
Hp bergdering tanda ada pesan WA masuk. 

"Emm, grup lomba mengajar. Kan aku belum daftar" gumamku sendiri.

Pesan WA dari salah satu panitia, memohon memasukkan nomor beberapa calon peserta lomba. Tak berselang lama, beliau mengirimkan juknisnya. 

"Innalillahi, Pelajaran Bahasa Indonesia?, yah, gagal deh ikutan" ucapku lirih.

Aku semakin ciut, tak berani lagi aku turut membalas pesan di grup lomba tersebut. Kuberanikan mengirim pesan tanda kecewaku.

"Assalamualaikum kak, ternyata lombanya khusus untuk pelajaran Bahasa Indonesia to? Maaf, saya mundur" 

"Bukankah guru kelas bisa semua mata pelajaran, Bu? Tidak apa-apa Bu, ikut saja, bisa mengambil tema yang dekat dengan mapel Bahasa Indonesia. Misalnya pantun atau membaca berita" jawab beliau meyakinkanku.

"Selain  substansi, kemampuan guru dalam berbahaaa Indonesia juga menjadi penilaian, Bu" lanjutnya meyakinkanku.

Namun, aku sudah patah semangat. Hanya kubalas dengan ucapan terimakasih. 

Sesampainya di rumah, kutunjukkan pesan singkat serta obrolan grup. Beliaupun berkomentar 

"Memang kenapa kalau Bahasa Indonesia? Ikut saja tidak mengapa, besok saat lomba, bapak sendiri yang akan antar Ibu" support dari sang suami.

~To be continue~

No comments:

Post a Comment

RASUL PENYANYANG (By Afif)

Sumber : Muhammad Teladanku   (Tugas menceritakan kembali isi bacaan teks non fiksi) T eman-teman Rasulullah S.A.W sangat tidak menyukai ...